FENOMENA INTERNET
Mempunyai kemampuan dalam penggunaan teknologi komputer dan internet saat tidaklah cukup tanpa memiliki kemampuan dalam memahami ekses negatif yang mungkin muncul bersamaan dengan teknologi tersebut. Penggunaan teknologi digital yang semakin masif dalam kehidupan manusia membuat segalanya menjadi lebih mudah, lebih cepat dan lebih dekat. Khusus bagi INFORMASI, saat ini penyediaan informasi menjadi sangat banyak dan lalu lalangnya sangat deras. Dengan tumbuhnya media sosial yang beragam jenisnya, membuat bahkan seorang pengguna biasa juga bisa menjadi pembuat konten berita layaknya seorang wartawan. Sayangnya, semakin menguatnya budaya untuk menjadi dianggap lebih cepat tahu, lebih cepat update, membuat faktor akurasi terabaikan di jaman internet saat ini. Literasi yang lemah dan kecilnya kemauan untuk mengecek informasi sebelum mempercayainya, membuat dampak Hoax semakin merajalela di masyarakat.

4 PILAR LITERASI
Untuk menjawab fenomena seperti saat ini, Kementrian Kominfo mengeluarkan 4 (empat) pilar literasi yaitu Digital Skills, Digital Culture , Digital Ethic dan Digital Safety. Digital Skills memastikan pengguna mempunyai kemampuan untuk menggunakan teknologi digital yang tentunya sangat diperlukan saat ini. Digital Culture akan membuat netizen dapat mengaktualisasi Pancasila dan UU 45 ke dalam kehidupannya di ruang digital. Sedangkan Digital Ethic akan menjaga bahwa seorang pengguna selalu dapat beretika ketika memainkan perannya di dunia internet. Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah Digital Safety yang akan membekali pengguna beberapa pengetahuan sehingga dapat tetap aman di internet.
RUANG SIBER PEMPROV BALI
Pemprov Bali seperti halnya semua pihak yang sudah menerapkan teknologi untuk melakukan efisiensi dan meningkatkan efektifikas kinerjanya, juga tidak tertinggal dalam hal peningkatan layanan publik dan administrasi perkantorannya. Tahun 2020, Pemprov Bali sudah merampungkan Roadmap SPBE dan terus melakukan pengembangan berbagai layanan digital baik untuk internal maupun publik. Pemprov Bali melalui dana BKK ke Kab/Kota se-Bali juga telah memasang Free Wifi Internet di seluruh Bali dengan harapan masyarakat tidak terkendala dalam hal akses internet sehingga baik layanan publik maupun ekonomi kreatif dapat diakses dan tumbuh lebih baik.
Banyaknya layanan digital yang diimplementasikan oleh Pemprov Bali tentunya dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengekploitasi dan mengacaukan ruang siber Pemprov Bali. Untuk itu ruang siber Pemprov Bali perlu dijaga oleh seluruh stakeholder yang ada, khususnya seluruh ASN Pemprov Bali baik sebagai pengguna sistem, penerima manfaat maupun oleh instansi yang memang bertugas dalam hal tersebut.
BEKALI SEDARI DINI !
Dinas Kominfos Prov Bali sampat saat ini sudah menangani banyak kasus serangan yang menargetkan aset-aset TIK Pemprov Bali. Aksi deface website adalah serangan paling sering yang diterima. Selain itu Diskominfos juga menerima banyak laporan terkait adanya pengambilalihan akun WA/Email/IG, penipuan dan hal-hal sejenis lainnya. Dari sekian kejadian, kesimpulan penyebab insiden sudah bisa mengerucut bahwa selain sistem/aplikasi yang dibangun masih mempunyai kerentanan, sisi pengguna menjadi sisi yang paling banyak diperkirakan sebagai jalan masuk penyerang. Saat ini berbagai sistem keamanan sudah ditingkatkan pada jaringan dan aplikasi Pemprov Bali. Khusus untuk sisi pengguna, literasi harus terus dilakukan. Untuk itu, literasi terkait keamanan kesadaran ini harus dibangun dari sejak CPNS.

LENTERA SIBER GOES TO LATSAR
Materi SMART ASN adalah salah satu materi yang diberikan dalam Latsar CPNS Pemprov Bali. Di dalam SMART ASN, diajarkan bagaimana 4 (empat) pilar literasi sehingga seorang ASN dapat menjadi seorang netizen yang kompeten dalam ruang digital. Diskominfos Prov Bali menganggap materi SMART ASN tidaklah cukup sebagai pembekalan kepada CPNS terutama karena waktu kelas yang sangat terbatas dalam Latsar serta materi yang diberikan hanya berupa ceramah dan diskusi biasa. Untuk Diskominfos Prov Bali bekerjasama dengan BKPSDM Prov Bali menambahkan materi Digital Safety dalam kegiatan Latsar CPNS tersebut dan memberikan tajuk Lentera Siber Goes To Latsar (GTL).
Dalam GTL, CPNS diberikan 3 (tiga) materi utama yaitu manajemen kata sandi, phising dan sertifikat elektronik. GTL ini menjadi sangat penting mengingat CPNS ini akan menjadi bagian dari SPBE Provinsi Bali yang artinya juga dapat menjadi pintu masuk serangan dan sebaliknya juga dapat menjadi bagian garda terdepan dalam menjaga ruang siber Pemprov Bali. Materi-materi ini diberikan secara praktek dengan agak dalam mengingat baik kata sandi dan sertifikat elektronik adalah hal yang pasti akan digunakan selama bertugas. Sedangkan phising adalah hal yang sangat sering terjadi sehingga CPNS perlu dibekali lebih awal. GTL tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya maksimal 90 menit untuk memberikan pembekalan terkait digital safety.
TEMUKAN LENTERA SIBER DI MEDIA:
https://www.redaksi9.com/read/6876/Lentera-Siber-Menyala-di-Latsar-CPNS-Provinsi-Bali#
https://www.balitopnews.com/read/202207010002/diskominfos-bali-mawali-nguripang-lentera-siber.html
https://baliilu.com/lentera-siber-menyala-di-latsar-cpns-provinsi-bali/